Pages

Saturday, March 20, 2010

Lap PPL

BAB I
PENDAHULUAN


A. PENGERTIAN PRAKTEK PENGALAMAN (PPL)
PPL merupakan satu mata kuliah wajib ditempuh oleh mahasiswa program pendidikan jenjang D2 dan S1 dari berbagai program studi. Maka mata kuliah ini merupakan muara dari seluruh kegiatan pembelajaran dan mempunyai karakteristik tersendiri karena mahasiswa yang di perbolehkan memprogram mata kuliah ini harus memenuhi persyaratan tertentu.

B. LATAR BELAKANG PPL
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program wajib sebagai mata kuliah di Perguruan Tinggi, khususnya di Universitas Nusantara PGRI Kediri dan merupakan bagian dari paket program pengembangan atau peningkatan kemampuan guru melalui program pendidikan dalam jabatan dan calon guru melalui program jabatan.
Program pembangunan dan peningkatan kemampuan guru sebagai profesi sehingga senantiasa meningkatkan kearah terwujudnya tugas, peranan suatu fungsi guru secara ideal.

Sebagai suatu profesi, guru melaksanakan tugas secara profesional dalam konkretnya untuk melaksanakan suatu pekerjaan profesional yang berbeda dari pekerjaan non profesional atau teknisi. Dalam suatu pekerjaan profesional digunakan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual yang sengaja di pelajari dan secara langsung dapat diabdikan bagi kemaslahatan orang lain.
Seorang pekerja professional seperti guru, di samping di tuntut menguasai sejumlah teknik serta prosedur kerja tertentu juga di tandai adanya tanggapan informasi terhadap implikasi kemaslahatan dari objek kerjanya. Dengan demikian seorang pekerja profesional dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya memerlukan penguasaan teknik dan prosedur ilmiah serta memiliki dedikasi dan cara menghadapi lapangan pekerjaan yang berorentasi pada pelayanan yang ahli.
Sebagai pekerja profesional, untuk menyandang predikat sebagai guru yang benar-benar profesional harus memiliki kemampuan profesional yaitu memiliki pengetahuan yang luas, menguasai bidang study yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep secara teoritik, mempunyai metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode dalam proses belajar mengajar.
Seorang guru juga harus memiliki kemampuan personal, yaitu sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber identifikasi bagi subyek. Intinya ia memiliki kepribadian yang patut diteladani sehingga mampu melaksanakan kepemimpinan Ing Ngarso Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.
Selain itu guru juga harus memiliki kemampuan social yaitu kemampuan berkomunikasi social, baik dengan murid, sesama guru, kepala sekolah maupun dengan masyarakat luas, serta mampu memberikan pelayana yang sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai kemanusiaan.
Keempat kemampuan itulah yang ditumtut untuk memiliki guru sebagai petugas professional. Apabila seorang guru telah memiliki hak professional, karena itu telah dengan nyata :
1. Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang kegunaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi edukatif dalam batas tanggung jawabnya dan ikut serta dalam proses pembangunan pendidikan setempat.
3. Menikmati kepemimpinan teknis dan dukungan pengelolaan yang efektif dan efisien dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari.
4. Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha dan prestasi yang inovatif dalam bidang pengabdiannya.
5. Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi professional secara individu maupun institusional.

Untuk dapat menguasai tingkat penguasaan kemampuan khususnya kemampuan professional, tidak cukup hanya dengan membaca atau membahas serta mendalami urutan teoritis saja tetapi perlu dijiwai dengan pengalaman nyata diantaranya dengan melaksanakan kegiatan praktek dari Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Praktek pengalaman lapangan diharapkan dapat memberikan bekal tambahan untuk menambah wawasan sehingga dengan bekal tersebut akan meningkatkan kemampuan kritis dalam setiap menghadapi permasalahan bila kelak mereka terjun langsung ke dalam profesi guru yang sebenarnya. Selain itu pengalaman-pengalamanyang di peroleh dari PPL ini di harapkan juga dapat meningkatkan pola piker dan metode pengembangannya. Kedewasaan berpikir akan terwujud apabila berhasil mencegah masalah yang timbul pada saat praktek mengajar.
Kesemuanya diharapkan agar para mahasiswa sebagai calon guru mampu mengembangkan daya penalarannya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan perwujudan dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi bidang pendidikan dan pengajaran, bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang pengabdian masyarakat.
Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Unit PPL Universitas Nusantara PGRI Kediri, maka peserta PPL ditempatakan disejumlah SMA, SMK, dan SMP Kediri, yang mana harus diikuti oleh semua jenjang yang ada dan pelaksanaanya dilakukan setelah program simulasi terhadap sesame rekan mahasiswa dikelompokkan masing-masing, sebelum diterjunkan langsung dalam PPL. Adapun kegiatan PPL dilaksanakan mengingat bahwa :
1. PPL merupakan bagian integral dalam pembentukan tenaga guru yang professional.
2. Dengan adanya PPL diharapkan terbentuknya suatu pribadi dan nilai sikap seorang yang cakap dan tepat dalam menggunakan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, baik dalam sekolah maupun lingkungan luar sekolah.
3. Dengan adaya PPL, maka mahasiswa akan mengetahui secara riil dan lebih jelas dimana pendidikan berlangsung dan diharapkan menjadi masukan yang dapat membatu bagi perkembangan pendidikan.
Pelaksanan PPL ini merupakan kerjasama antara Universitas Nusantara PGRI Kediri dengan lembaga pendidkan terkait dalam rangka pemerataan pendidikan serta daya upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

C. TUJUAN PPL
Sebagai paket peningkatan pengembangan kemampuan calon guru, khususnya kemampuan profesionalnya. PPL diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman lapangan dalam pengalaman nyata. Dengan demikikian PPL memiliki tujuan :
1. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman nyata dalam mengaplikasikan teori KBM (Kegiatan Belajar Mengaajar) yang diperoleh selama dalam pendidikan.
2. Meningkatkan kompetensi professional dalam hal pengelolaan KBM.
3. Mendorong mahasiswa sebagai calon guru untuk senantiasa mawas diri terhadap kegiatan yang akan dan sedang dilaksanakan sebagai pangkal tolak meningkatkan kemampuan profesionalnya.
4. Memberikan pengalaman lapangan nyata sebagai usaha meningkatkan ketrampilan pengelolaan KBM.
5. Membentuk dan mengembangkan kompetensi professional bagi calon guru sebelum terjun langsung di lingkungan pendidikan.

D. FUNGSI PPL
Praktek Penglaman Lapangan (PPL) ini merupakan kegiatan yang harus ditempuh oleh setiap calon guru agar mempunjyai pengalaman dan keterampilan dalam berbagai segi dan profesi sebagai pengajar. Oleh karena itu PPL ini mempunyai kegunaan untuk mencetak calon tenaga pengajar yang professional serta untuk pola pikir, pola sikap, dan pola tingkah laku yang diperlukan untuk profesi seorang tenaga pengajar.

Mengingat pekerjaan guru adalah pekrjaan professional, maka mahasiswa sebagai calon guru harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, sehingga memiliki kepercayaan diri dalam mengelola pengajaran. Dengan Praktek Pengalaman Lapangan akan sangat berguna bagi mahasiswa dalam berbagai aspek antara lain :
1. Aspek pengetahuan, mahasiswa dapat memiliki :
• Pengetahuan praktis dalam mengaplikasikan teori pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
• Pengetahuan dalam hal menyusun perencanaan mengajar sesuai dasar teori yang mantap dan akurat.
• Pengetahuan dalam hal melaksanakan rencana pengajaran sesuai dasar teori yang matang.
• Pengetahuan dalam hal menilai keberhasilan dalam pelaksanaan pengajaran sesuai dasar teori yang mantap dan akurat.

2. Aspek ketrampilan, mahasiswa dapat memiliki :
• Ketrampilan untuk mengaplikasikan teori pengelolaan kegiatan belajar mengajar dalam kegiatan praktek lapangan, mengelola KBM.
• Ketrampilan menyusun rencana pengelolaan KBM.
• Ketrampilan melaksanakan rencana pengajaran dalam KBM.
• Ketrampilan menilai keberhasilan pelaksanaan pengajaran.

3. Aspek sikap, mahasiswa dapat memiliki :
• Sikap sebagai guru professional.
• Sikap pengabdian pada tugas profesionalnya.
• Kemantapan diri dalam menjalankan tugas profesionalisme sebagai guru.
• Kesadaran bahwa guru senantiasa terus menerus meningkatkan kualitas dirinya sehingga dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan profesional guru zaman pembangunan dan teknologi.

0 comments:

Post a Comment